Kategori
Berita Aset

DIPAYANG Tingkatkan Kodefikasi Barang, Siap Mendukung Registrasi Aset Daerah Tahun 2025

DIPAYANG Tingkatkan Kodefikasi Barang, Siap Mendukung Registrasi Aset Daerah Tahun 2025

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 24 Desember 2024.

Dalam upaya meningkatkan pengelolaan dan pengamanan aset milik daerah, Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) terus mengembangkan aplikasi Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang (DIPAYANG). Aplikasi berbasis no-code platform Appsheet ini dirancang untuk mendukung sistem pengelolaan aset yang lebih terstruktur dan akuntabel. Saat ini, DIPAYANG sedang dalam proses pelengkapan kodefikasi barang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 tentang Kodefikasi Barang Milik Daerah.

Proses pelengkapan kodefikasi dimulai dari data Kartu Inventaris Barang (KIB) A atau Tanah, sebagai salah satu kategori aset yang paling vital dalam pengelolaan daerah. Dengan berfokus pada tanah terlebih dahulu, pengelola berharap dapat menciptakan basis data yang solid sebelum memperluas implementasi kodefikasi ke jenis aset lainnya.

Hariyanto, S.Sos., developer utama DIPAYANG, menjelaskan bahwa proses kodefikasi dilakukan dengan menggunakan Appscript dan proses manual untuk mengoreksi beberapa data yang sebelumnya belum sesuai dengan standar. “Kami menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan data aset lama dengan regulasi baru. Namun, dengan kombinasi teknologi dan evaluasi manual, kami optimis seluruh kode barang akan memenuhi standar yang diatur dalam Permendagri 108 Tahun 2016,” ujarnya.

Lebih jauh lagi, DIPAYANG dirancang tidak hanya untuk mengelola kodefikasi aset tetapi juga menjadi alat utama dalam proses registrasi aset tahun 2025, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2021. Peraturan ini mengatur tentang Tata Kelola Barang Milik Daerah yang mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi data aset daerah.

Kepala Bidang Aset Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, menegaskan pentingnya pengembangan ini. “Aplikasi DIPAYANG adalah langkah maju dalam tata kelola aset di Kabupaten Kepahiang. Dengan standar yang sudah sesuai peraturan, kita bisa memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan barang milik daerah. Kami menargetkan bahwa pada tahun 2025, semua aset daerah, baik tanah maupun aset lainnya, telah terdaftar dengan baik di sistem ini,” jelas Herwin.

Aplikasi DIPAYANG juga diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengelolaan aset, termasuk ketidaksesuaian data lama dengan kebutuhan laporan saat ini. Dalam pengembangan berikutnya, aplikasi ini akan diperluas untuk mencakup kategori aset lainnya seperti peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, serta aset tetap lainnya yang tercantum dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).

Dengan pemanfaatan teknologi digital ini, Kabupaten Kepahiang menunjukkan komitmen untuk memimpin transformasi pengelolaan aset di tingkat daerah. Proses yang sedang berjalan ini tidak hanya bermanfaat untuk mendukung efisiensi internal pemerintah daerah, tetapi juga menciptakan landasan kuat untuk pengelolaan aset yang modern, profesional, dan berkelanjutan.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Fitur Baru DIPAYANG, Peta untuk Jalan Jaringan dan Irigasi

Fitur Baru DIPAYANG, Peta untuk Jalan Jaringan dan Irigasi

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 20 Desember 2024.

Dalam upaya meningkatkan pengelolaan aset daerah, aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang) telah meluncurkan fitur terbaru yang dirancang untuk mempermudah identifikasi dan pemantauan kondisi Jalan Jaringan dan Irigasi di wilayah setempat. Fitur ini kini dilengkapi dengan peta interaktif dan denah yang memberikan visualisasi detail, sehingga mempermudah proses perencanaan, pemeliharaan, dan rehabilitasi infrastruktur.

Fitur baru ini menawarkan inovasi signifikan dalam pengelolaan aset daerah, memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi aset secara real-time melalui peta digital yang akurat dan informatif. Setiap titik lokasi infrastruktur Jalan Jaringan dan Irigasi dapat diakses dengan mudah, dilengkapi dengan informasi penting seperti status kondisi, tahun pembangunan, dan kebutuhan perawatan. Selain itu, aplikasi ini kini memuat denah teknis yang memberikan detail konstruksi setiap aset, membantu tim teknis dalam merencanakan proyek rehabilitasi atau pengembangan lebih lanjut. Dengan kemampuan ini, pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasi aset berdasarkan prioritas kebutuhan.

Kepala Bidang Aset Kabupaten Kepahiang, Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, menyampaikan bahwa fitur baru ini akan menjadi terobosan penting dalam mendukung pengelolaan aset yang lebih transparan dan efisien. “Melalui aplikasi DIPAYANG, kami tidak hanya memiliki data yang lebih akurat, tetapi juga alat yang sangat membantu dalam memantau kondisi infrastruktur secara langsung. Ini adalah langkah besar menuju pengelolaan aset berbasis teknologi yang modern,” ungkap Herwin. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaporan kondisi aset, sehingga kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lebih baik. “Dengan adanya fitur ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah melaporkan kerusakan jalan atau irigasi di sekitar mereka. Partisipasi aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menjaga kualitas infrastruktur,” tambahnya.

Aplikasi ini juga dirancang untuk memberikan rekapitulasi data yang cepat dan akurat. Data aset dapat diunduh dalam bentuk laporan digital yang memuat informasi lengkap, sehingga mempermudah proses administrasi dan pelaporan kepada pihak terkait. Dengan kemampuan ini, pemerintah daerah dapat menyusun anggaran secara lebih efisien berdasarkan kebutuhan aktual di lapangan. Selain itu, aplikasi ini berpotensi meningkatkan transparansi dalam pengelolaan aset infrastruktur, mengurangi potensi ketidaksesuaian data, dan mempercepat pengambilan keputusan.

Dengan integrasi peta dan denah dalam aplikasi DIPAYANG, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam menyusun program kerja yang lebih terarah. Masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk melaporkan kerusakan jalan atau irigasi di sekitar mereka melalui fungsi pelaporan di aplikasi. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Herwin juga menyebutkan bahwa pelatihan penggunaan aplikasi DIPAYANG KIBAR akan segera dilaksanakan di beberapa OPD untuk memastikan pemahaman yang merata. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh pengguna, baik dari dinas teknis maupun masyarakat, dapat memanfaatkan aplikasi ini secara optimal. Pelatihan akan membantu mereka memahami fungsi dan manfaat fitur baru ini,” jelasnya.

Pemerintah daerah mendorong seluruh pihak yang terlibat untuk memanfaatkan fitur ini secara maksimal. Dengan teknologi ini, pemerintah tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik kepada masyarakat dalam hal pelayanan publik. Untuk mencoba fitur ini, pengguna dapat mengakses aplikasi DIPAYANG versi terbaru melalui perangkat Android dan iOS. Pastikan aplikasi Anda telah diperbarui ke versi terbaru untuk menikmati semua manfaat fitur baru ini.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Panduan Pengamanan Password yang Efektif untuk Keamanan Digital

Panduan Pengamanan Password yang Efektif untuk Keamanan Digital

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 1 Oktober 2024.

Dalam era digital saat ini, keamanan informasi menjadi salah satu prioritas utama bagi individu maupun organisasi. Password yang kuat adalah langkah awal yang penting untuk melindungi data pribadi dan informasi sensitif dari ancaman yang semakin kompleks. Namun, banyak pengguna yang masih belum memahami cara membuat dan mengelola password yang efektif. Artikel ini akan memberikan panduan tentang cara membuat password yang aman serta langkah-langkah pengamanan tambahan yang bisa diambil.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah karakteristik password yang kuat. Password yang baik seharusnya memiliki minimal 12 karakter dan terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Semakin panjang dan kompleks password, semakin sulit bagi peretas untuk menebak atau membobolnya. Misalnya, menggunakan frasa yang mudah diingat tetapi sulit ditebak, seperti “KucingBiru@2024!” jauh lebih aman daripada menggunakan password umum seperti “123456” atau “password”.

Namun, menciptakan password yang kuat saja tidak cukup. Penggunaan pengelola password dapat sangat membantu dalam mengelola berbagai password yang berbeda untuk setiap akun. Pengelola password menyimpan password dalam bentuk terenkripsi dan hanya memerlukan satu password utama untuk mengaksesnya. Beberapa pengelola password populer termasuk 1Password, LastPass, dan Bitwarden. Dengan menggunakan pengelola password, pengguna tidak perlu mengingat setiap password secara terpisah, cukup mengingat satu password utama yang kuat.

Selanjutnya, penerapan Multi-Factor Authentication (MFA) sangat disarankan. MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan mengharuskan pengguna untuk melakukan lebih dari satu langkah autentikasi. Contoh paling umum adalah meminta kode yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikasi setelah memasukkan password. Meskipun metode SMS sering digunakan, penggunaan aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator dianggap lebih aman karena tidak rentan terhadap pengalihan pesan. Dalam dunia yang dipenuhi dengan serangan siber, mengaktifkan MFA adalah langkah yang bijak untuk melindungi akun Anda.

Namun, pengguna juga perlu waspada terhadap risiko yang terkait dengan penggunaan jaringan WiFi publik. Jaringan ini sering kali menjadi target serangan “man-in-the-middle,” di mana peretas dapat mencegat data yang dikirimkan antara perangkat pengguna dan server. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengakses informasi sensitif saat terhubung ke jaringan WiFi publik. Jika terpaksa menggunakan jaringan tersebut, pertimbangkan untuk menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi lalu lintas internet Anda.

Selain itu, pengguna harus selalu menjaga perangkat lunak dan aplikasi tetap diperbarui. Pengembang perangkat lunak secara rutin merilis pembaruan untuk memperbaiki kerentanan dan bug. Mengabaikan pembaruan ini dapat membuat perangkat Anda rentan terhadap serangan. Sebagai contoh, kerentanan yang dikenal sebagai Eternal Blue yang ditemukan di sistem operasi Windows digunakan oleh ransomware WannaCry untuk menyebar ke perangkat lain. Setelah patch dirilis oleh Microsoft, masih banyak administrator yang memilih untuk tidak menginstalnya, sehingga perangkat mereka tetap rentan.

Sebagai tambahan, perlunya melakukan pencadangan data secara teratur tidak bisa diabaikan. Pencadangan merupakan langkah preventif yang memungkinkan Anda untuk memulihkan data Anda jika terjadi kerusakan atau kehilangan. Salah satu pendekatan yang dianjurkan adalah mengikuti aturan 3,2,1, yaitu memiliki tiga salinan data, menyimpannya di dua media berbeda, dan menyimpan satu salinan di lokasi yang terpisah, seperti layanan penyimpanan cloud.

Dalam dunia digital yang semakin kompleks ini, pengelolaan password dan keamanan informasi sangatlah penting. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar keamanan, kita dapat melindungi diri dari ancaman yang dapat merugikan kita. Jangan lupa, langkah pertama menuju keamanan digital adalah membuat password yang kuat dan unik untuk setiap akun Anda. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat membantu Anda menjaga keamanan data pribadi dan informasi penting Anda.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Pengembangan DIPAYANG Melalui Pendidikan Keamanan Siber

Pengembangan DIPAYANG Melalui Pendidikan Keamanan Siber

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 30 Oktober 2024

Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang), Hariyanto, S.Sos, developer di DIPAYANG, telah memutuskan untuk mengikuti program pembelajaran TryHackMe. Platform ini menawarkan kursus keamanan siber yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang teknik hacking etis, prinsip keamanan, dan praktik terbaik dalam pengembangan aplikasi.

Keputusan Hariyanto untuk mengambil langkah ini muncul dari kesadaran akan pentingnya melindungi aset digital yang dikelola oleh DIPAYANG. Dengan meningkatnya ancaman siber yang dapat membahayakan integritas data dan operasi sistem, memahami aspek-aspek keamanan siber menjadi sangat krusial. Dalam program TryHackMe, Hariyanto telah mempelajari berbagai topik, termasuk Offensive Security Intro, di mana ia belajar tentang teknik meretas situs web secara legal dan etis, serta bagaimana hacker beroperasi. Ia juga telah mengikuti kursus Defensive Security Intro, yang memperkenalkan berbagai konsep dalam keamanan defensif, termasuk Threat Intelligence dan analisis malware.

Selain itu, Hariyanto menguasai Web Application Basics, yang mencakup pemahaman tentang HTTP, URL, serta metode permintaan dan respons, yang merupakan fondasi penting bagi pengembangan aplikasi web yang aman. Kursus Security Principles memberikan wawasan tentang triad keamanan—kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan—yang penting untuk memastikan bahwa aplikasi DIPAYANG tidak hanya fungsional tetapi juga aman dari berbagai ancaman.

“Saya percaya bahwa pengetahuan yang saya peroleh dari TryHackMe akan sangat membantu dalam pengembangan aplikasi DIPAYANG. Ini bukan hanya tentang membuat aplikasi yang berjalan, tetapi juga tentang melindungi data dan informasi penting yang kami kelola,” ungkap Hariyanto. “Saya akan terus melanjutkan pembelajaran ini dengan mengikuti kursus tambahan di TryHackMe, sehingga saya dapat memperdalam pengetahuan saya dalam keamanan siber.”

Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, selaku Kepala Bidang Aset, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan ini. “Kami sangat mendukung inisiatif Hariyanto untuk mengikuti program TryHackMe. Keamanan siber adalah aspek penting dalam pengelolaan aset digital. Dengan pengetahuan yang diperoleh, kami yakin DIPAYANG akan menjadi lebih kuat dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujarnya.

Herwin juga menambahkan bahwa investasi dalam pendidikan keamanan siber adalah investasi dalam masa depan. “Dengan teknologi yang terus berkembang, kita harus selalu siap menghadapi tantangan baru. Dukungan terhadap pengembangan keterampilan seperti ini akan memastikan bahwa tim kami tetap relevan dan kompetitif di dunia digital,” katanya.

DIPAYANG berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tantangan di era digital. Melalui langkah ini, tidak hanya kemampuan teknis tim yang akan meningkat, tetapi juga budaya kesadaran keamanan di seluruh organisasi. Diharapkan, melalui pendidikan keamanan siber, DIPAYANG dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pengelolaan aset yang lebih baik dan aman di Kepahiang.

Hariyanto merencanakan untuk terus menggali lebih dalam melalui kursus-kursus di TryHackMe, termasuk Governance & Regulation untuk memahami kebijakan dan regulasi yang mempengaruhi keamanan siber, serta What is Networking? untuk memperkuat pemahaman tentang jaringan komputer dan interaksinya dengan aplikasi yang dikembangkan.

Dengan semangat untuk belajar dan berinovasi, Hariyanto dan tim DIPAYANG berkomitmen untuk menciptakan solusi teknologi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman dan dapat diandalkan, memberikan rasa aman bagi seluruh pemangku kepentingan di Kepahiang.

Your Image Badge
Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Pengembangan Aplikasi DIPAYANG Menjawab Tantangan Aset Gedung dan Bangunan di Kabupaten Kepahiang

Pengembangan Aplikasi DIPAYANG Menjawab Tantangan Aset Gedung dan Bangunan di Kabupaten Kepahiang

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 28 Oktober 2024.

Menjawab kebutuhan yang kian mendesak akan digitalisasi aset daerah, developer Hariyanto, S.Sos., dengan penuh keseriusan tengah menyempurnakan fitur KIBAR (Kartu Inventaris Barang) untuk gedung dan bangunan dalam aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang). Fitur ini hadir untuk mengisi kekosongan penting dalam inventarisasi aset daerah, yang selama ini belum tercakup secara digital dan terstruktur di Kabupaten Kepahiang. Dengan pengembangan fitur ini, manajemen aset daerah diharapkan akan semakin terarah, modern, dan memenuhi kebutuhan pelaporan yang lebih detail serta berorientasi jangka panjang.

Fitur KIBAR Gedung dan Bangunan memungkinkan adanya kapitalisasi aset berupa bangunan dengan data yang terperinci, mulai dari status rehabilitasi hingga nilai kapitalisasi aktual dari setiap bangunan. Fitur ini dirancang agar mampu mempermudah operator inventarisasi dan dinas terkait dalam meninjau kondisi, nilai, dan status bangunan, serta membantu dalam perencanaan perawatan atau rehabilitasi ke depannya.

Yogi Marta Kusuma, SE, selaku Operator Inventarisasi Aset Daerah, menyampaikan pentingnya fitur tersebut. “Pengelolaan gedung dan bangunan yang selama ini kita lakukan belum sepenuhnya terdigitalisasi dengan baik. Saya melihat kebutuhan untuk mencatat secara lebih detail tidak hanya soal kepemilikan, tapi juga status dan kondisi bangunan secara menyeluruh. Kami sudah lama menyampaikan permintaan ini kepada developer dan akhirnya mulai terjawab dengan adanya fitur KIBAR ini,” ujar Yogi dengan penuh antusias.

Developer aplikasi, Hariyanto, S.Sos., menyadari pentingnya penyempurnaan dalam sistem inventarisasi daerah untuk memajukan pengelolaan aset yang lebih komprehensif. “Kami berusaha semaksimal mungkin menghadirkan fitur ini agar sesuai dengan kebutuhan daerah. KIBAR Gedung dan Bangunan ini bukan sekadar fitur tambahan, tapi jawaban atas kebutuhan riil dalam mengelola bangunan daerah yang sering kali terabaikan dalam hal pencatatan digital,” ungkap Hariyanto. Ia menambahkan bahwa dengan kehadiran kapitalisasi bangunan, pemerintah daerah dapat dengan mudah melihat potensi dan kondisi setiap gedung. “Melalui fitur ini, kami ingin menciptakan sistem yang bisa diandalkan dalam waktu panjang, membantu OPD dan pemerintah daerah agar lebih tanggap terhadap kebutuhan pemeliharaan atau bahkan pemulihan aset gedung.”

Tak hanya itu, Hariyanto juga menjelaskan bahwa fitur KIBAR Gedung dan Bangunan ini adalah bagian dari visi besar DIPAYANG untuk menjadikan Kabupaten Kepahiang memiliki tata kelola aset yang profesional dan responsif. “Kami yakin bahwa pengembangan ini akan sangat bermanfaat, bukan hanya untuk pelaporan harian tetapi juga sebagai basis data yang sangat membantu dalam perencanaan strategis ke depan. Kami merancang fitur ini agar bisa memberikan data yang detail dan valid untuk analisis jangka panjang, sehingga pemanfaatan aset daerah benar-benar maksimal,” tambahnya.

Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, Kepala Bidang Aset di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, pun menyampaikan apresiasi yang besar atas keberhasilan pengembangan aplikasi ini. “Dengan DIPAYANG yang terus berinovasi, Kabupaten Kepahiang semakin mendekati ideal dalam pengelolaan aset berbasis teknologi yang terpercaya. Fitur KIBAR Gedung dan Bangunan ini menjadi solusi yang sudah lama kami butuhkan. Kami berharap ini bisa memberikan data yang solid dan membantu kami menghadapi berbagai tantangan serta kebutuhan data akurat dalam pengelolaan aset,” jelas Herwin.

Rilis fitur ini diharapkan tuntas dalam waktu dekat, menghadirkan langkah baru dalam pengelolaan aset daerah Kepahiang. Dengan adanya KIBAR Gedung dan Bangunan, Pemerintah Kabupaten Kepahiang kini selangkah lebih maju dalam manajemen aset digital, membuka peluang perencanaan yang lebih presisi serta memberikan perlindungan optimal terhadap aset daerah yang vital.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Pengembangan Fitur DIPAYANG: Kurva Gedung dan Bangunan serta Rekapitulasi RKBMD dalam Format Excel dan PDF Terus Ditingkatkan

Pengembangan Fitur DIPAYANG: Kurva Gedung dan Bangunan serta Rekapitulasi RKBMD dalam Format Excel dan PDF Terus Ditingkatkan

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 26 Oktober 2024.

Aplikasi inovatif DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang) terus menunjukkan perkembangan pesat dengan berbagai pembaruan fitur untuk mendukung pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD). Hari ini, tim pengembang memfokuskan pembaruan pada fitur kurva untuk bangunan dan gedung, yang kini menyajikan gambaran lebih detail terkait kondisi, nilai, dan keamanan struktur aset penting. Tak hanya itu, DIPAYANG juga memperbarui fitur cetak rekapitulasi Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dalam format Excel dan PDF, yang secara signifikan mempermudah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun laporan final yang akurat dan sesuai standar.

Kepala Bidang Aset, Herwin Noviansyah, S.Sos., menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan ini. “Fitur kurva untuk bangunan dan gedung adalah langkah penting dalam perencanaan pengelolaan aset daerah yang lebih aman dan transparan. Dengan fitur ini, kita dapat memetakan, mengevaluasi, dan memastikan kondisi aset secara berkala, yang tentunya akan memudahkan dalam memprediksi kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan jangka panjang,” ujar Herwin. Ia menambahkan bahwa fitur ini akan menjadi alat pengawasan yang efektif dalam mengidentifikasi potensi risiko kerusakan, sehingga potensi gangguan pada pelayanan publik dapat diminimalkan.

Operator RKBMD bidang aset, Riani Safitri, SKM, turut menyampaikan kepuasannya atas pembaruan fitur cetak rekap yang kini memungkinkan laporan dalam berbagai format sesuai kebutuhan administrasi. “Peningkatan kemampuan cetak dalam format Excel dan PDF ini sangat membantu, terutama ketika mempersiapkan draft akhir laporan yang lebih detail dan mendalam. Sekarang, laporan rekap bisa lebih mudah diakses dan disajikan kepada pimpinan maupun SKPD terkait. Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa setiap aset daerah tercatat dan dilaporkan dengan akurat,” jelas Riani.

Hariyanto, S.Sos., sebagai developer utama aplikasi DIPAYANG, menjelaskan bahwa pembaruan ini tidak hanya berfokus pada kemudahan penggunaan, tetapi juga pada aspek keamanan informasi yang sangat penting dalam manajemen aset daerah. Saat ini, ia juga memfokuskan pengembangan dengan mengacu pada standar keamanan CIA (Confidentiality, Integrity, Availability). “Kami ingin memastikan bahwa setiap data di dalam aplikasi ini terlindungi dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Dalam memenuhi kriteria CIA, kami memberikan perhatian ekstra pada kerahasiaan data, integritas informasi, dan ketersediaan layanan bagi pengguna. Dengan kurva gedung, kemampuan cetak laporan, serta berbagai perkembangan lainnya, kami ingin menjadikan DIPAYANG sebagai platform digital yang aman, handal, dan berkelanjutan untuk pengelolaan aset daerah,” ungkap Hariyanto.

Sementara itu, Robby Kurniawan J., A.Md., selaku asisten UX – Frontend aplikasi, mengumumkan rencana pembaruan antarmuka pengguna yang akan dimulai pada minggu depan. Pembaruan ini bertujuan untuk membuat tampilan DIPAYANG lebih modern dan ramah pengguna, sejalan dengan prinsip user-centric yang diusung tim pengembang. “Pembaruan tampilan menu dan antarmuka akan mulai dilakukan dalam minggu depan. Kami berupaya memastikan bahwa setiap perubahan akan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan intuitif, sehingga semua pengguna dapat lebih mudah menjelajahi fitur-fitur yang disediakan,” terang Robby. “Kami yakin bahwa tampilan baru ini akan meningkatkan kepuasan pengguna dan mempermudah operasional aplikasi di lapangan.”

Berbagai pembaruan yang dihadirkan dalam aplikasi DIPAYANG ini diharapkan dapat memperkuat pengelolaan aset daerah di Kepahiang secara menyeluruh. Tak hanya berfokus pada keamanan, aplikasi ini juga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan aset daerah. Tim pengembang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas aplikasi ini agar sesuai dengan kebutuhan OPD dan mendukung pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat Kepahiang.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Pengembangan Fitur Rekapitulasi RKBMD dan Kurva Pengamanan Gedung di Aplikasi Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang

Pengembangan Fitur Rekapitulasi RKBMD dan Kurva Pengamanan Gedung di Aplikasi Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Gambar : Robby KurniawanJ., A.Md
Kepahiang, 24 Oktober 2024.

Aplikasi Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang (DIPAYANG) semakin menunjukkan keseriusannya dalam mendukung manajemen aset daerah dengan terus mengembangkan berbagai fitur baru. Saat ini, salah satu fitur yang sudah mulai digunakan adalah rekapitulasi RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah), yang dapat dicetak dalam format PDF baik di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun dalam skala Kabupaten Kepahiang. Fitur ini memudahkan OPD dalam mendapatkan dokumen rekapitulasi yang siap pakai untuk laporan atau presentasi internal. Selain itu, tim pengembang juga sedang menyelesaikan fitur ekspor ke Excel, yang akan dirilis pada minggu terakhir Oktober 2024. Fitur ini akan memungkinkan OPD untuk mengolah data lebih lanjut dalam format spreadsheet, memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna.

Tidak hanya itu, DIPAYANG juga akan segera menghadirkan fitur kurva pengamanan aset untuk gedung, bangunan, serta jalan dan jaringan irigasi. Fitur ini akan menampilkan informasi grafis mengenai tingkat keamanan fisik aset, sehingga OPD bisa dengan mudah memantau kondisi aset strategis yang dimiliki dan melakukan perencanaan pemeliharaan dengan lebih efektif. Kurva pengamanan ini akan tersedia di tingkat OPD, sehingga setiap unit kerja bisa melihat dan mengelola status keamanan aset secara mandiri.

Dalam wawancara terpisah, Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, selaku Kepala Bidang Aset di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, menekankan pentingnya fitur-fitur baru ini dalam proses migrasi ke e-BMD. “Kami sedang dalam proses serius mempersiapkan migrasi ke sistem e-BMD yang lebih terintegrasi. Ini bukan sekadar pembaruan sistem, tapi juga modernisasi manajemen aset yang akan mempermudah akses, pengelolaan, dan pelaporan aset secara digital. Harapannya, dengan e-BMD, pengelolaan aset akan lebih transparan, akurat, dan efisien, sehingga meminimalisir risiko pengelolaan aset yang tidak sesuai aturan,” jelas Herwin. Ia juga menambahkan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya untuk menjawab tantangan manajemen aset di era digital dan memastikan Kabupaten Kepahiang selalu siap dalam menghadapi audit internal maupun eksternal.

Syahreni Harahap, SH, selaku Koordinator Tim Penatausahaan Aset, turut memberikan apresiasi terhadap pengembangan aplikasi ini. Menurutnya, fitur-fitur rekapitulasi yang sudah ada saat ini sangat membantu tim dalam memantau dan mengevaluasi aset daerah secara komprehensif. “Fitur rekap dan telaah rekap yang sudah kami gunakan benar-benar meringankan beban kerja tim dalam hal penelusuran data aset. Kami berharap pengembangan ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut ke arah yang lebih analitis. Kami memerlukan alat yang lebih mendalam untuk melakukan analisis data aset, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih strategis,” ujar Syahreni. Dengan adanya fitur-fitur baru ini, diharapkan pengelolaan aset bisa lebih profesional dan terintegrasi, sesuai dengan kebutuhan teknis dan administrasi.

Sementara itu, di balik layar pengembangan, Hariyanto, S.Sos, selaku Developer Aplikasi DIPAYANG, bersama Robby Kurniawan J., A.Md, asisten UX Frontend, terus bekerja keras untuk menyempurnakan aplikasi ini. Hariyanto menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk memaksimalkan fleksibilitas dan efisiensi, baik dalam hal pengembangan fitur maupun kemudahan penggunaan. “Menggunakan platform AppSheet sebagai fondasi utama kami memberikan kemampuan untuk dengan cepat merespons setiap perubahan atau permintaan fitur dari lapangan. Misalnya, fitur rekapitulasi RKBMD yang baru saja kami rilis sangat responsif terhadap kebutuhan pengguna di lapangan, dan dapat diakses dengan mudah oleh setiap OPD. Kami juga memanfaatkan teknologi ini untuk memastikan bahwa PDF integration dan Excel export bekerja mulus, sehingga pengguna bisa mendapatkan dokumen yang mereka butuhkan dalam hitungan detik,” ungkap Hariyanto.

Ia melanjutkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan DIPAYANG adalah bagaimana memastikan aplikasi ini tetap user-friendly meskipun memiliki banyak fitur kompleks. “Kami tidak hanya fokus pada pengembangan fungsionalitas, tetapi juga pada pengalaman pengguna. Antarmuka pengguna kami dirancang sedemikian rupa agar tetap intuitif, sehingga setiap OPD bisa dengan mudah menggunakan aplikasi ini, bahkan dengan sedikit pelatihan. Setiap fitur yang kami kembangkan, mulai dari rekap RKBMD, kurva pengamanan, hingga migrasi e-BMD, semuanya dibangun dengan mempertimbangkan efisiensi dan kemudahan akses,” tambah Hariyanto.

Dengan langkah-langkah ini, DIPAYANG diharapkan menjadi solusi terdepan dalam pengelolaan aset daerah, tidak hanya di Kabupaten Kepahiang tetapi juga bisa menjadi model bagi kabupaten-kabupaten lain di Indonesia.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Update Fitur Histori Pengguna di Aplikasi DIPAYANG Tersedia untuk RKBMD

Update Fitur Histori Pengguna di Aplikasi DIPAYANG: Transparansi dan Akuntabilitas di RKBMD Semakin Meningkat

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Gambar : Robby Kurniawan J., A.Md
Kepahiang, 22 Oktober 2024.

Aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengelolaan aset daerah dengan meluncurkan fitur baru Histori Pengguna. Fitur ini telah selesai di-submit dan kini tersedia untuk seluruh pengguna aplikasi, khususnya untuk mendukung bagian RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah). Melalui fitur ini, pengguna dapat melihat secara real-time semua aktivitas yang telah dilakukan, sehingga memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses pengelolaan aset.

Menurut Syahreni Harahap, SH, selaku Koordinator Penatausahaan BMD dan anggota tim RKBMD, fitur ini memberikan dampak signifikan terhadap pemantauan kinerja para pengguna aplikasi. “Kami kini dapat melihat secara langsung dan tepat waktu apa saja yang sudah dikerjakan oleh pengguna di aplikasi DIPAYANG, mulai dari penginputan hingga pengelolaan aset. Fitur ini sangat penting karena meningkatkan pengawasan, sehingga kami bisa memastikan setiap proses berjalan dengan akurat dan terpantau secara menyeluruh.”

Hariyanto, S.Sos, developer DIPAYANG, memberikan penjelasan teknis terkait pengembangan fitur ini. “Fitur Histori Pengguna dibangun dengan mekanisme real-time data logging yang merekam setiap tindakan pengguna dalam aplikasi, terutama yang terkait dengan modul RKBMD. Semua kegiatan, mulai dari perubahan data hingga penghapusan atau penambahan aset, tersimpan di log dengan informasi yang terperinci. Dengan arsitektur ini, kita dapat mengelola aktivitas pengguna secara lebih efisien, serta meminimalisasi risiko kesalahan data atau manipulasi. Fitur ini juga dirancang untuk mendukung performa aplikasi tetap cepat dan aman, dengan fokus pada keamanan data dan efisiensi penyimpanan.”

DIPAYANG sebagai alat utama dalam digitalisasi aset Kabupaten Kepahiang, kini hadir lebih transparan dengan fitur histori pengguna. Dengan demikian, setiap aktivitas yang terjadi di aplikasi dapat dipantau secara jelas oleh semua pihak yang berwenang, memberikan jaminan bahwa seluruh tindakan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. “Dengan adanya fitur ini, proses pengelolaan aset daerah di RKBMD bisa lebih termonitor dan terjaga integritasnya, sehingga mendukung perencanaan aset yang lebih baik untuk ke depannya,” tutup Syahreni Harahap.

Diharapkan dengan adanya fitur ini, DIPAYANG mampu memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam hal pengelolaan aset, sehingga seluruh kegiatan terkait aset daerah di Kabupaten Kepahiang bisa berjalan lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Aplikasi DIPAYANG Tambah Fitur Changelog: Pemantauan Aktivitas Pengguna untuk Pengelolaan Aset yang Lebih Aman

Aplikasi DIPAYANG Tambah Fitur Changelog: Pemantauan Aktivitas Pengguna untuk Pengelolaan Aset yang Lebih Aman

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 21 Oktober 2024.

Inovasi terbaru hadir dalam aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang) dengan penambahan fitur changelog pengguna. Fitur ini memungkinkan setiap aktivitas yang dilakukan oleh pengguna aplikasi dapat dipantau secara real-time, memberikan jaminan keamanan lebih tinggi dalam pengelolaan aset daerah. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap tindakan dan input yang dilakukan oleh pengguna dapat terlacak, menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel.

Fitur changelog ini mencakup berbagai aspek penting pengelolaan aset, antara lain:

  • Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD), di mana seluruh proses pengajuan dan perencanaan barang-barang milik daerah dapat dimonitor dengan jelas.
  • Penginputan pada KIBAR (Kartu Inventaris Barang Aset Daerah), agar setiap aset yang dicatat atau diubah dapat dilacak dan diverifikasi secara berkala.
  • Pengingat pajak, untuk memastikan pembayaran pajak aset daerah dilakukan tepat waktu tanpa risiko keterlambatan.
  • Proses lepas ASN, yaitu penghapusan status ASN dari aset daerah yang terkait untuk ASN yang pindah, pensiun, atau meninggal dunia. Fitur ini dibuat agar ASN tersebut tidak terkena ikatan aset daerah yang tidak lagi menjadi tanggung jawabnya.

Hariyanto, S.Sos, developer aplikasi DIPAYANG, menjelaskan pentingnya pembaruan ini. “Kami ingin memastikan keamanan pengelolaan aset tetap terjaga di tengah perkembangan teknologi. Dengan fitur changelog, setiap aktivitas pengguna bisa kami pantau, dan ini menciptakan akuntabilitas lebih tinggi. Kami juga menambahkan fitur lepas ASN untuk memastikan bahwa ASN yang akan pindah tugas, pensiun, atau meninggal dunia tidak lagi terikat dengan tanggung jawab aset daerah, yang tentunya penting bagi pengelolaan data kepegawaian dan aset,” ungkap Hariyanto.

Di sisi lain, Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, selaku Kepala Bidang Aset Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, memberikan dukungan penuh atas penambahan fitur ini. “Kami menyambut baik adanya pengembangan fitur changelog ini. Dengan fitur ini, kami bisa memantau seluruh aktivitas pengguna, terutama dalam hal penginputan dan pembaruan data aset daerah. Ini akan sangat membantu kami dalam proses audit dan pengawasan. Kami juga merasa tenang karena ASN yang akan pensiun, pindah, atau meninggal tidak lagi terikat tanggung jawab terhadap aset yang bukan menjadi beban mereka,” ujarnya.

Herwin menambahkan, “Kami meminta agar pembaruan ini segera diterapkan secara menyeluruh, karena ini akan sangat membantu dalam menjaga keamanan aset daerah serta mempermudah pelaksanaan tugas-tugas administrasi, termasuk dalam pengelolaan RKBMD, KIBAR, dan pemantauan pajak.”

Penambahan fitur changelog dalam aplikasi DIPAYANG ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga memperkuat integritas sistem pengelolaan aset di Kabupaten Kepahiang. Dengan setiap aktivitas tercatat dengan baik, pengguna dapat lebih nyaman menggunakan aplikasi ini tanpa khawatir akan keamanan data mereka. Fitur ini juga memperkuat kemampuan aplikasi dalam mendukung digitalisasi pengelolaan aset daerah, terutama di era di mana transparansi dan keamanan data menjadi sangat penting.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

DIPAYANG Fokus Kembangkan Tabulasi Data Jalan, Jaringan, dan Irigasi – Aset Daerah Kepahiang Semakin Tertata

DIPAYANG Fokus Kembangkan Tabulasi Data Jalan, Jaringan, dan Irigasi – Aset Daerah Kepahiang Semakin Tertata

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 20 Oktober 2024.

Setelah merilis versi beta dari aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang), Kabupaten Kepahiang kini melangkah lebih jauh dengan mengembangkan fitur-fitur yang akan memperkuat pengelolaan aset daerah. Dalam diagram visual yang ditampilkan oleh tim pengembang, setiap kotak berwarna menggambarkan bagian-bagian fitur yang akan diimplementasikan, sementara kotak berwarna hitam menandakan fitur yang telah berhasil diselesaikan. Pengembangan ini semakin intensif setelah versi beta DIPAYANG dirilis, membuka jalan bagi fase Beta Insight.

Fase Beta Insight difokuskan untuk menggali lebih dalam bagaimana aplikasi DIPAYANG dapat memberikan analisis dan wawasan yang bermanfaat terkait pengelolaan aset daerah. Beberapa fitur penting seperti peta tematik aset, insight tentang kondisi tanah dan bangunan, serta sistem verifikasi aset oleh petugas lapangan akan terus dikembangkan dan diuji dalam fase ini.

Fitur yang Telah Diselesaikan:
Fitur-fitur utama yang akan diimplementasikan, ditandai dengan kotak hitam dalam chart, meliputi:

  • Peta Tematik Aset
  • Log In Tools
  • Tools Verifikasi Aset
  • Laporan Peninjauan Aset

Fitur-fitur ini memberikan fondasi yang kuat bagi aplikasi DIPAYANG untuk beroperasi lebih efektif, terutama dalam pengumpulan data real-time dari lapangan dan penyediaan insight bagi pemerintah daerah untuk memaksimalkan pemanfaatan aset strategis.

Minggu keempat bulan Okrober 2024 ini, tim pengembang memfokuskan pengembangan pada fitur Tabulasi Data Jalan, Jaringan, dan Irigasi. Fitur ini akan menjadi elemen penting dalam manajemen infrastruktur, memetakan kondisi jalan, jaringan, serta irigasi di berbagai wilayah di Kepahiang. Dengan tabulasi data yang lebih terstruktur, aplikasi DIPAYANG diharapkan dapat mempermudah pemantauan infrastruktur vital ini secara lebih efisien. Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, selaku Kepala Bidang Aset Kabupaten Kepahiang, juga memberikan dukungannya terhadap pengembangan aplikasi ini. “Kami di Bidang Aset sangat mendukung pengembangan lebih lanjut dari aplikasi DIPAYANG. Fitur-fitur yang sedang dikembangkan, terutama yang berkaitan dengan tabulasi data jalan, jaringan, dan irigasi, akan sangat membantu dalam pengelolaan aset kami secara lebih efektif. Ini juga akan mempermudah proses audit dan memastikan setiap aset terpantau dengan baik,” ujar Herwin.

“Kami fokus untuk memastikan bahwa seluruh aset daerah dapat dioptimalkan melalui pengelolaan data yang terintegrasi secara digital. DIPAYANG adalah solusi berbasis teknologi yang memungkinkan monitoring dan pengelolaan aset secara real-time, memberikan visibilitas penuh terhadap status aset dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data,” ujar Hariyanto, S.Sos, Developer DIPAYANG.

Beberapa fitur penting lainnya yang masih dalam pengembangan termasuk:

  • QR Code untuk setiap aset, yang akan terhubung langsung dengan database pusat.
  • Insight tentang pertumbuhan aset di berbagai wilayah, khususnya di sektor strategis seperti pariwisata, pendidikan dan kesehatan.

Fitur-fitur ini akan membantu mempercepat proses pengamanan aset daerah dan memberikan laporan akurat yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan insight yang lebih terfokus, diharapkan aplikasi DIPAYANG mampu mendukung kebijakan pembangunan dan pemeliharaan aset di Kepahiang secara lebih komprehensif.

“Kami ingin memastikan bahwa semua aset daerah dapat terkelola dengan baik, dan aplikasi DIPAYANG adalah langkah konkret menuju digitalisasi pengelolaan aset kami,” ujar Hariyanto, S.Sos, Developer DIPAYANG.

Dengan target yang ambisius dan fitur yang semakin matang, DIPAYANG diharapkan akan menjadi solusi pengelolaan aset yang tidak hanya membantu Kabupaten Kepahiang, tetapi juga menjadi model inovasi digital yang dapat diadopsi oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter