Kategori
LAIN-LAIN PENDAPATAN SEKRETARIAT

BKD Kepahiang Raih Penghargaan atas Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan ASN

BKD Kepahiang Raih Penghargaan atas Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan ASN

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Lay Out : Robby Kurniawan J., A.Md
Kepahiang, 10 Januari 2024

Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang mencatat prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Curup. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan BKD menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pertama yang mencapai 100 persen pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi tahun pajak 2024 di lingkungan ASN-nya.

Pengakuan ini diserahkan pada acara sosialisasi aplikasi Coretax DJP, yang mulai diberlakukan Direktorat Jenderal Pajak sejak 1 Januari 2025. Coretax DJP dirancang untuk menyederhanakan dan mengintegrasikan layanan perpajakan secara digital, sehingga mempermudah masyarakat dan badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala KPP Pratama Curup Imam Kasro’i, Kepala BKD Kabupaten Kepahiang Jono Antoni, S.Sos., M.M., Kepala KP2KP Kepahiang Syafril Arifin, serta tim penyuluh pajak dan ASN BKD Kepahiang.

Kepala BKD Kepahiang, Jono Antoni, S.Sos., M.M., menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan komitmen seluruh pegawai BKD Kepahiang dalam memenuhi kewajiban perpajakan secara tepat waktu.

“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh ASN BKD yang telah melaporkan SPT tahunan mereka lebih awal, yaitu pada 7 Januari 2024. Dukungan dan asistensi dari KP2KP Kepahiang sangat membantu kami dalam memastikan semua proses berjalan lancar,” ujar Jono.

Ia juga menambahkan bahwa pelaporan SPT tahunan tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap kemajuan daerah. “Melalui kepatuhan pajak, kita turut mendukung peningkatan penerimaan negara yang nantinya dapat dialokasikan untuk pembangunan daerah, termasuk infrastruktur, pelayanan publik, dan program kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bagian dari ASN yang berkomitmen mendukung kemajuan Kabupaten Kepahiang,” tegasnya

Kepala KPP Pratama Curup, Imam Kasro’i, memberikan apresiasi atas kesadaran pajak ASN BKD Kepahiang. Ia berharap prestasi ini dapat menjadi contoh bagi OPD lainnya, baik di Kabupaten Kepahiang maupun wilayah kerja KPP Pratama Curup, seperti Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong.

“Langkah yang diambil BKD Kepahiang ini adalah bukti nyata kepatuhan pajak yang tinggi. Kami berharap OPD lain segera menyusul agar kepatuhan pajak menjadi budaya di setiap instansi,” tegas Imam.

Sementara itu, Kepala KP2KP Kepahiang Syafril Arifin menyoroti pentingnya pemanfaatan aplikasi Coretax DJP sebagai alat pendukung pelaporan pajak. Aplikasi ini memungkinkan wajib pajak untuk mengakses layanan pajak yang lebih mudah dan terintegrasi.

“Aplikasi Coretax DJP adalah inovasi yang menggabungkan semua fitur layanan pajak dalam satu platform, sehingga memberikan kenyamanan bagi wajib pajak dalam pelaporan SPT,” jelas Syafril.

Ia juga mengimbau masyarakat dan badan usaha untuk memanfaatkan layanan DJP Online guna memastikan pelaporan SPT tepat waktu dan akurat.

Prestasi BKD Kepahiang ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi OPD lain untuk meningkatkan kepatuhan dalam pelaporan pajak. Sinergi antara BKD, KPP Pratama Curup, dan KP2KP Kepahiang menunjukkan bahwa kerja sama yang solid dapat menghasilkan pencapaian yang luar biasa.

Penghargaan ini sekaligus menjadi tonggak penting dalam menciptakan budaya perpajakan yang mendukung pembangunan daerah dan nasional.

Sumber : Radar Kepahiang

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Fitur Baru DIPAYANG, Peta untuk Jalan Jaringan dan Irigasi

Fitur Baru DIPAYANG, Peta untuk Jalan Jaringan dan Irigasi

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Kepahiang, 20 Desember 2024.

Dalam upaya meningkatkan pengelolaan aset daerah, aplikasi DIPAYANG (Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang) telah meluncurkan fitur terbaru yang dirancang untuk mempermudah identifikasi dan pemantauan kondisi Jalan Jaringan dan Irigasi di wilayah setempat. Fitur ini kini dilengkapi dengan peta interaktif dan denah yang memberikan visualisasi detail, sehingga mempermudah proses perencanaan, pemeliharaan, dan rehabilitasi infrastruktur.

Fitur baru ini menawarkan inovasi signifikan dalam pengelolaan aset daerah, memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi aset secara real-time melalui peta digital yang akurat dan informatif. Setiap titik lokasi infrastruktur Jalan Jaringan dan Irigasi dapat diakses dengan mudah, dilengkapi dengan informasi penting seperti status kondisi, tahun pembangunan, dan kebutuhan perawatan. Selain itu, aplikasi ini kini memuat denah teknis yang memberikan detail konstruksi setiap aset, membantu tim teknis dalam merencanakan proyek rehabilitasi atau pengembangan lebih lanjut. Dengan kemampuan ini, pemerintah daerah dapat lebih fokus dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasi aset berdasarkan prioritas kebutuhan.

Kepala Bidang Aset Kabupaten Kepahiang, Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, menyampaikan bahwa fitur baru ini akan menjadi terobosan penting dalam mendukung pengelolaan aset yang lebih transparan dan efisien. “Melalui aplikasi DIPAYANG, kami tidak hanya memiliki data yang lebih akurat, tetapi juga alat yang sangat membantu dalam memantau kondisi infrastruktur secara langsung. Ini adalah langkah besar menuju pengelolaan aset berbasis teknologi yang modern,” ungkap Herwin. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaporan kondisi aset, sehingga kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lebih baik. “Dengan adanya fitur ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah melaporkan kerusakan jalan atau irigasi di sekitar mereka. Partisipasi aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menjaga kualitas infrastruktur,” tambahnya.

Aplikasi ini juga dirancang untuk memberikan rekapitulasi data yang cepat dan akurat. Data aset dapat diunduh dalam bentuk laporan digital yang memuat informasi lengkap, sehingga mempermudah proses administrasi dan pelaporan kepada pihak terkait. Dengan kemampuan ini, pemerintah daerah dapat menyusun anggaran secara lebih efisien berdasarkan kebutuhan aktual di lapangan. Selain itu, aplikasi ini berpotensi meningkatkan transparansi dalam pengelolaan aset infrastruktur, mengurangi potensi ketidaksesuaian data, dan mempercepat pengambilan keputusan.

Dengan integrasi peta dan denah dalam aplikasi DIPAYANG, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam menyusun program kerja yang lebih terarah. Masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk melaporkan kerusakan jalan atau irigasi di sekitar mereka melalui fungsi pelaporan di aplikasi. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Herwin juga menyebutkan bahwa pelatihan penggunaan aplikasi DIPAYANG KIBAR akan segera dilaksanakan di beberapa OPD untuk memastikan pemahaman yang merata. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh pengguna, baik dari dinas teknis maupun masyarakat, dapat memanfaatkan aplikasi ini secara optimal. Pelatihan akan membantu mereka memahami fungsi dan manfaat fitur baru ini,” jelasnya.

Pemerintah daerah mendorong seluruh pihak yang terlibat untuk memanfaatkan fitur ini secara maksimal. Dengan teknologi ini, pemerintah tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik kepada masyarakat dalam hal pelayanan publik. Untuk mencoba fitur ini, pengguna dapat mengakses aplikasi DIPAYANG versi terbaru melalui perangkat Android dan iOS. Pastikan aplikasi Anda telah diperbarui ke versi terbaru untuk menikmati semua manfaat fitur baru ini.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset SEKRETARIAT

e-KATALIS, Inovasi Digital untuk Meningkatkan Kinerja ASN di Kabupaten Kepahiang

 e-KATALIS, Inovasi Digital untuk Meningkatkan Kinerja ASN di Kabupaten Kepahiang

Penulis : Hariyanto, S.Sos
Gambar : Robby Kurniawan J., A.Md
Kepahiang, 16 Oktober 2024.

Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang kini memasuki era baru dalam pengelolaan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan diluncurkannya aplikasi e-KATALIS. Aplikasi ini dirancang khusus untuk memfasilitasi pengumpulan, pengelolaan, dan pelaporan data kinerja harian aparatur sipil negara, menghadirkan platform terpadu yang menyederhanakan proses birokrasi sekaligus meningkatkan efisiensi dan transparansi.

e-KATALIS menjadi solusi bagi Badan Keuangan Daerah dalam menyatukan informasi dari berbagai unit dan bagian ke dalam satu sistem yang mudah diakses. Dengan fokus pada integrasi data, aplikasi ini memungkinkan setiap unit untuk menyimpan dan berbagi informasi secara langsung. Hal ini menciptakan gambaran kinerja yang jelas dan komprehensif, mendukung pemantauan real-time oleh pimpinan, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Selain itu, e-KATALIS dirancang untuk menekan kesalahan manual dalam pencatatan dan mengurangi birokrasi. Dengan sistem pengumpulan data yang sistematis dan analisis otomatis, aplikasi ini memastikan bahwa kinerja ASN dapat dipantau dengan akurat setiap harinya. Ini tidak hanya membantu menjaga standar kinerja yang tinggi, tetapi juga memungkinkan evaluasi yang lebih mendalam terhadap produktivitas aparatur.

Dikembangkan oleh DIPAYANG Center, dengan developer Hariyanto, S.Sos, dan didukung oleh Asisten UX Robby Kurniawan J., A.Md., aplikasi ini masih dalam tahap deploy. Namun, e-KATALIS sudah diharapkan menjadi inovasi signifikan yang akan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Kepahiang.

Juariah, SE, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Kami sangat mendukung penerapan aplikasi e-KATALIS karena sistem ini memberikan transparansi dan kemudahan dalam memantau kinerja harian setiap pegawai. Dengan adanya data yang terintegrasi, kami dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan memastikan bahwa setiap aparatur bekerja secara optimal untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Ini adalah langkah maju yang sangat diperlukan dalam meningkatkan efisiensi kerja di lingkungan kami.”

Kehadiran aplikasi e-KATALIS diharapkan dapat membangun budaya kerja yang lebih produktif dan berorientasi pada hasil, serta membantu Badan Keuangan Daerah dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan e-KATALIS, evaluasi kinerja ASN bisa dilakukan secara lebih efektif, dan area yang memerlukan perbaikan dapat diidentifikasi lebih dini, sehingga memberikan ruang untuk perbaikan berkelanjutan.

Informasi perkembangan terkait e-KATALIS klik link.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
SEKRETARIAT

Berita Penyerahan Reward Program “Rapi Pede” Periode Juni hingga September 2024

Penyerahan Reward Program “Rapi Pede” Periode Juni hingga September 2024

Penulis : Roby Kurniawan J, A.Md
Kepahiang, 1 Oktober 2024

Pada tanggal 1 Oktober 2024, Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang mengadakan acara penyerahan reward program “Rapi Pede” setelah apel pagi. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Badan Keuangan Daerah untuk memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dan dedikasi tinggi selama periode Juni hingga September 2024. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan, kepala seksi, serta seluruh pegawai Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang.

Program “Rapi Pede,” yang merupakan singkatan dari “Rapi Performance and Dedication Excellence,” dirancang untuk mengapresiasi kerja keras dan kontribusi pegawai dalam mencapai target Badan Keuangan Daerah. Setiap pegawai yang memenuhi kriteria tertentu, seperti pencapaian target kerja, disiplin, serta inisiatif dan inovasi dalam pekerjaan, berhak mendapatkan reward dalam bentuk bonus dan sertifikat.

Selama periode Juni hingga September 2024, program “Rapi Pede” telah berhasil mengidentifikasi sejumlah pegawai yang menunjukkan kinerja luar biasa. Mereka telah menunjukkan kemampuan yang tinggi dalam pengelolaan keuangan daerah, inovasi dalam penyelesaian tugas, serta komitmen terhadap pelayanan publik.

Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, Bapak Jono Antoni, S.Sos., M.M., CGRE., FRMP, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para pegawai yang telah bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi Badan Keuangan Daerah. Beliau menekankan bahwa keberhasilan Badan Keuangan Daerah tidak lepas dari kontribusi seluruh pegawai yang telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras mereka dalam berbagai aspek, termasuk disiplin, etitud, kinerja, dan atribut. Bapak Jono Antoni, S.Sos., M.M., CGRE, FRMP juga berharap program ini dapat memotivasi pegawai lainnya untuk terus berprestasi.

Adapun pegawai yang menerima penghargaan dalam program “Rapi Pede” periode Juni hingga September 2024 adalah:

  • Kategori Tenaga Harian Lepas (THL):
    • Laki-Laki: Rully Permana, S.L., S.Pd.
    • Perempuan: Eti Diposine
  • Kategori Pegawai Negeri Sipil (PNS):
    • Laki-Laki: Hariyanto, S.Sos
    • Perempuan: Febry Regia Putri, SE

Acara penyerahan reward program “Rapi Pede” periode Juni hingga September 2024 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi terbaik mereka. Dengan adanya program ini, Badan Keuangan Daerah berharap dapat terus mendorong kinerja pegawai dalam berbagai aspek, termasuk disiplin, etitud, kinerja, dan atribut, untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Liputan khusus acara ini bisa ditonton dikanal Youtube Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
AKUNTANSI ANGGARAN ASET LAIN-LAIN PENDAPATAN PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT

Sinergitas Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang dengan Bank Bengkulu

Sinergitas Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang dengan Bank Bengkulu

Kepahiang, 25 September 2024.
Penulis : Hariyanto, S.Sos
Fotografer : Robby Kurniawan J, A.Md

Rabu, 25 September 2024 – Apel pagi di lingkungan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang menjadi momen istimewa dengan kehadiran Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Kepahiang. Usai apel, acara dilanjutkan dengan penyerahan ID Card BaBeCash, sebuah inovasi transaksi non-tunai yang sekaligus berfungsi sebagai ID Card, oleh Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Kepahiang, Syafrizal, S.E., M.M., kepada Kepala Badan Keuangan Daerah Kepahiang, Jono Antoni, S.Sos., M.M., CGRE, beserta jajarannya. Acara ini kemudian ditutup dengan coffee morning yang mempererat silaturahmi antara kedua lembaga.

Kartu BaBeCash ini nantinya akan digunakan dalam setiap transaksi non-tunai sebagai bentuk sinergitas antara Badan Keuangan Daerah dan Bank Bengkulu Cabang Kepahiang. Sebagai pilot project penggunaan BaBeCash di Kabupaten Kepahiang, kartu ini tidak hanya menjadi alat pembayaran elektronik, tetapi juga berfungsi sebagai ID Card bagi pegawai Badan Keuangan Daerah. Produk yang dirancang untuk memudahkan berbagai transaksi ini merupakan inovasi dari Bank Negara Indonesia (BNI) yang berbasis chip. BaBeCash dapat menyimpan nilai uang secara elektronik dan digunakan untuk pembayaran di berbagai tempat, seperti tol, parkir, transportasi umum, SPBU, tempat belanja, hingga restoran dan tempat hiburan.

Pengisian saldo atau top up kartu BaBeCash bisa dilakukan melalui beberapa cara yang praktis, seperti Mobile Banking Bank Bengkulu, Agen46, ATM BNI, mini market, vending machine TransJakarta, hingga BNI TapCash Go.

Jono Antoni selaku Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang menyatakan dukungan penuh terhadap program BaBeCash ini. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Badan Keuangan Daerah Kepahiang sebagai pilot project penggunaan BaBeCash di kabupaten tersebut. “Ini adalah langkah maju bagi kami dalam memanfaatkan teknologi perbankan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam setiap transaksi,” ungkap Jono Antoni.

Harapannya, inovasi ini tidak hanya diterapkan di Badan Keuangan Daerah, tetapi juga dapat diimplementasikan di seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kabupaten Kepahiang. Dengan demikian, digitalisasi transaksi non-tunai di seluruh sektor pemerintahan daerah dapat dipercepat dan diperluas.

Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang berkomitmen untuk terus mengoptimalkan penerapan transaksi non-tunai dalam seluruh aktivitas keuangan pemerintah daerah. Dengan hadirnya kartu BaBeCash, Badan Keuangan Daerah berperan aktif dalam memfasilitasi transformasi digital di bidang keuangan, memastikan setiap transaksi yang dilakukan lebih efisien, akuntabel, dan transparan. Langkah ini juga sejalan dengan visi instansi dalam mendukung reformasi birokrasi yang berbasis teknologi, guna meningkatkan pelayanan publik.

Kepala Badan Keuangan Daerah, Jono Antoni, menegaskan bahwa BaBeCash merupakan terobosan yang sangat relevan bagi pengelolaan keuangan daerah saat ini. Penggunaan kartu ini akan mendukung berbagai transaksi rutin di lingkungan pemerintahan, seperti pembayaran gaji, operasional, dan pembelanjaan dinas. Dengan sistem non-tunai ini, risiko penyalahgunaan keuangan dapat diminimalisir, serta mempercepat proses transaksi tanpa bergantung pada uang fisik. Jono juga menyampaikan harapan bahwa inovasi ini akan menjadi standar baru dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah.

Badan Keuangan Daerah juga berencana untuk memperluas penerapan BaBeCash ke berbagai sektor di bawah pengelolaannya, termasuk di bidang pendapatan dan aset. Dengan sinergi yang kuat antara Badan Keuangan Daerah dan Bank Bengkulu, mereka berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola keuangan yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi keberlangsungan program-program pembangunan di Kabupaten Kepahiang, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik.


Anda juga bisa melihat informasi serupa di Bank Bengkulu, Instagram Bank Bengkulu Cabang Kepahiang, dan Instagram Bank Bengkulu Official.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
LAIN-LAIN

PENYERAHAN ID CARD BABE CASH DARI BANK BENGKULU CABANG KEPAHIANG KEPADA KARYAWAN KARYAWATI BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG

Badan Keuangan Daerah Kab.Kepahiang

Visi Kita Terwujudnya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel Dan SDM Yang Memiliki Integritas Tinggi.

PENYERAHAN ID CARD BABE CASH ATAU TAP CASH DARI BANK BENGKULU CABANG KEPAHIANG KEPADA KARYAWAN KARYAWATI BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG

Penulis : Eti Diposine

Kepahiang, 25 September 2024.

Rabu, 25 september 2024  Bank Bengkulu Cabang Kepahiang telah secara resmi menyerahkan ID Card Babe Cash atau Tap Cash kepada karyawan dan karyawati Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang. Penyerahan ini menandai dimulainya kerja sama antara kedua instansi dalam upaya meningkatkan layanan keuangan yang lebih praktis dan modern bagi para pegawai. Dengan adanya ID Card Babe Cash atau Tap Cash ini, para karyawan dapat menikmati berbagai kemudahan transaksi yang lebih efisien dan aman.

ID Card Babe Cash atau Tap Cash merupakan inovasi layanan perbankan yang diperkenalkan oleh Bank Bengkulu untuk mempermudah transaksi keuangan. Kartu ini berfungsi sebagai alat pembayaran non-tunai yang dapat digunakan di berbagai merchant yang bekerja sama dengan Bank Bengkulu.

Penyerahan ID Card ini berlangsung dengan lancar dan dihadiri oleh perwakilan dari Bank Bengkulu Cabang Kepahiang serta pihak Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang. Dalam acara tersebut, pimpinan Bank Bengkulu menyampaikan harapannya agar kartu ini dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja dan kesejahteraan para pegawai..

Pihak Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang menyambut baik program ini dan mengapresiasi upaya Bank Bengkulu dalam menyediakan layanan keuangan yang inovatif dan bermanfaat bagi para pegawai.

Penggunaan ID Card Babe Cash atau Tap Cash ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai di berbagai instansi. Dengan mengurangi penggunaan uang tunai, diharapkan tercipta sistem keuangan yang lebih efisien, transparan, dan aman. Selain itu, ID Card ini akan memudahkan para pegawai dalam mengelola keuangan mereka, sehingga proses pengelolaan keuangan pribadi maupun dinas dapat dilakukan dengan lebih baik.

Bank Bengkulu Cabang Kepahiang akan terus melakukan pendampingan dan sosialisasi terkait penggunaan ID Card Babe Cash atau Tap Cash kepada seluruh karyawan dan karyawati Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang.

Dengan adanya ID Card Babe Cash atau Tap Cash ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara Bank Bengkulu dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang dalam mewujudkan pelayanan keuangan yang modern dan efisien. Semoga kerja sama ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan pegawai serta masyarakat Kabupaten Kepahiang pada umumnya.

Share on facebook
Bagikan di Facebook
Share on twitter
Bagikan di Twiter

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang

Jam Kerja

Senin - Jum'at : 8:00 - 16:00 WIB

Kita Berada

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang
Komplek Perkantoran PEMDA Kab. Kepahiang
Desa Pelangkian, Kec. Kepahiang
Kabupaten Kepahiang
Email: admin@bkd.kepahiangkab.go.id

Kategori
AKUNTANSI ANGGARAN ASET Berita Aset LAIN-LAIN PENDAPATAN SEKRETARIAT

HML PERCEPATAN DAN PERLUASAN DIGITALISASI DAERAH DAN PENYERAHAN QRIS

Badan Keuangan Daerah Kab.Kepahiang

Visi Kita Terwujudnya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel Dan SDM Yang Memiliki Integritas Tinggi.

HLM & PENYERAHAN QRIS RETRIBUSI DAERAH KEPADA OPD,RSUD & PUSKESMAS SEKABUPATEN KEPAHIANG

Kepahiang, 02 September 2024

Penulis : Eti Dipisine

.

Pada hari Senin, 2 September 2024, Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM.IPU, menghadiri acara High-Level Meeting (HLM) yang menjadi momen penting bagi Kabupaten Kepahiang. Acara ini bertujuan untuk menyerahkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Retribusi Daerah kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Puskesmas se-Kabupaten Kepahiang. Penyerahan QRIS ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam mendorong digitalisasi layanan publik serta peningkatan efisiensi pembayaran retribusi.

Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya inovasi teknologi dalam pelayanan publik. Beliau menekankan bahwa penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk retribusi daerah ini akan mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran secara non-tunai, mengurangi potensi kebocoran pendapatan daerah, serta mempercepat proses pelayanan. Hal ini, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dalam acara tersebut, QRIS diserahkan secara simbolis kepada perwakilan dari berbagai OPD, RSUD, dan Puskesmas di Kabupaten Kepahiang. Dengan adanya QRIS ini, setiap instansi dapat menerima pembayaran retribusi secara langsung melalui ponsel pintar atau perangkat elektronik lainnya, yang terhubung dengan berbagai platform perbankan. Sistem ini diharapkan akan mempercepat proses administrasi dan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi tanpa perlu membawa uang tunai.

Bupati Hidayatullah juga menyoroti bahwa penerapan QRIS ini sejalan dengan upaya nasional dalam menggalakkan penggunaan pembayaran non-tunai di berbagai sektor. Ia berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga mendukung inklusi keuangan dan literasi digital di masyarakat. Dengan demikian, penerapan QRIS dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Selama kegiatan, Bupati juga mengajak seluruh jajaran OPD, RSUD, dan Puskesmas untuk beradaptasi dengan perubahan ini dan memastikan bahwa seluruh sistem berjalan lancar. Dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, sangat diperlukan agar implementasi QRIS dapat mencapai hasil yang optimal. Bupati juga menginstruksikan agar dilakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait penggunaan QRIS dalam pembayaran retribusi.

Sebagai penutup, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid,MM.IPU mengingatkan kembali komitmen pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Kabupaten Kepahiang akan semakin maju dan sejahtera. QRIS, sebagai bagian dari strategi digitalisasi daerah, diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan pelayanan publik.

Share on facebook
Bagikan di Facebook
Share on twitter
Bagikan di Twiter

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang

Jam Kerja

Senin - Jum'at : 8:00 - 16:00 WIB

Kita Berada

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang
Komplek Perkantoran PEMDA Kab. Kepahiang
Desa Pelangkian, Kec. Kepahiang
Kabupaten Kepahiang
Email: admin@bkd.kepahiangkab.go.id

Kategori
Berita Aset

Pengembangan Mekanisme QR Code untuk Barang Milik Daerah Kabupaten Kepahiang

Badan Keuangan Daerah Kab.Kepahiang

Visi Kita Terwujudnya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel Dan SDM Yang Memiliki Integritas Tinggi.

Pengembangan Mekanisme QR Code untuk Barang Milik Daerah Kabupaten Kepahiang

Kepahiang, 2 Agustus 2024
Penulis : Hariyanto, S.Sos

Hariyanto, S.Sos, selaku Admin SIPPAT BMD Kabupaten Kepahiang dan juga developer aplikasi DIPAYANG, saat ini sedang mengembangkan mekanisme pemindaian QR Code untuk barang milik daerah. Inovasi ini diharapkan akan mempermudah proses labelisasi barang di tingkat OPD serta kuasa pengguna barang, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan aset.

Penggunaan QR Code merupakan langkah maju dalam digitalisasi pengamanan aset, dan diharapkan dapat mempercepat serta menyederhanakan proses inventarisasi. Dengan adanya mekanisme ini, setiap barang akan dilabeli dengan QR Code unik yang dapat dipindai untuk mengakses informasi detail terkait aset tersebut, mulai dari kondisi, lokasi, hingga status pengamanannya.

Herwin Noviansyah, S.Sos., MM, Kepala Bidang Aset Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang dan inisiator dari aplikasi Digitalisasi Pengamanan Aset Kepahiang, memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ini. Menurutnya, “Inisiatif ini merupakan langkah besar menuju pengelolaan aset yang lebih efisien dan transparan. QR Code akan mempermudah tracking dan monitoring barang milik daerah secara lebih efektif.”

Syahreni Harahap, SH, supervisor Tim Penatausahaan Aset, juga menyampaikan apresiasi terhadap pengembangan ini. “Dengan adanya QR Code, pelaksanaan inventarisasi dan pengamanan aset Kabupaten Kepahiang akan menjadi lebih mudah dan terstruktur. Ini tentu muara akhirnya adalah penatausahaan aset yang lebih transparan dan juga efisien. Teknologi ini memungkinkan pengawasan yang lebih baik dan penanganan masalah aset dengan cepat,” ujarnya.

Teknologi QR Code yang terus berkembang memberikan peluang untuk pengembangan lebih lanjut, seperti integrasi dengan sistem manajemen lainnya, peningkatan keamanan data, dan otomatisasi laporan. Kedepannya, fitur-fitur tambahan seperti analisis data berbasis QR Code dan pelacakan aset secara real-time dapat ditambahkan untuk meningkatkan fungsionalitas aplikasi.

Dengan langkah ini, Kabupaten Kepahiang tidak hanya mengadopsi teknologi modern tetapi juga memposisikan diri sebagai pelopor dalam digitalisasi pengelolaan aset daerah. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja dan transparansi dalam pengelolaan barang milik daerah.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
SIKAT

Pengantar Analisis Pengelolaan Barang Milik Daerah yang Tidak Dimanfaatkan: Solusi dan Rekomendasi

Badan Keuangan Daerah Kab.Kepahiang

Visi Kita Terwujudnya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel Dan SDM Yang Memiliki Integritas Tinggi.

Analisis Pengelolaan Barang Milik Daerah yang Tidak Dimanfaatkan: Solusi dan Rekomendasi

Kepahiang, 27 Agustus 2024.
Penulis : Hariyanto, S.Sos

Abstrak:
Barang Milik Daerah (BMD) adalah aset vital yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mendukung fungsi pemerintahan dan pembangunan. Namun, banyak aset ini tidak dimanfaatkan secara optimal, menyebabkan hilangnya potensi ekonomi dan sosial. Artikel ini membahas penyebab utama masalah ini, menguraikan landasan teori terkait pengelolaan aset publik, serta menawarkan solusi dan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan BMD. Dengan penerapan strategi yang komprehensif dan reformasi regulasi, pemerintah daerah dapat memaksimalkan penggunaan BMD untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.


Pendahuluan:
Latar Belakang:
Barang Milik Daerah (BMD) merupakan aset penting bagi pemerintah daerah, mencakup berbagai jenis properti seperti tanah, bangunan, dan peralatan yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik. Meskipun memiliki nilai strategis, banyak BMD yang tidak dimanfaatkan secara optimal, bahkan sering kali dibiarkan terbengkalai. Hal ini tidak hanya menyebabkan pemborosan sumber daya, tetapi juga menghambat potensi pembangunan daerah.

Tujuan Karya Tulis:
Karya tulis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan BMD, menganalisis dampaknya terhadap pembangunan daerah, serta memberikan solusi dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset tersebut.

Rumusan Masalah:
Bagaimana pemerintah daerah dapat mengatasi masalah BMD yang tidak dimanfaatkan secara optimal, dan strategi apa yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemanfaatan aset tersebut?

Kontribusinya terhadap Organisasi:
Artikel ini memberikan panduan praktis bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan strategi pengelolaan BMD yang lebih efektif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan daerah.


Landasan Teori:
Teori Pengelolaan Aset Publik:
Menurut Mikesell (2014), pengelolaan aset publik yang efisien harus berfokus pada penggunaan aset untuk mencapai tujuan publik yang telah ditetapkan, termasuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Teori ini menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan aset.

Teori Manajemen Sumber Daya:
Wernerfelt (1984) dalam teori manajemen sumber daya menyatakan bahwa sumber daya yang tidak dimanfaatkan secara optimal dapat menyebabkan hilangnya peluang untuk menciptakan nilai. Dalam konteks BMD, ini berarti bahwa aset yang tidak dimanfaatkan adalah pemborosan yang merugikan pemerintah daerah.

Teori Ekonomi Penggunaan Aset:
Penman (2009) menyatakan bahwa aset yang tidak digunakan atau dibiarkan menganggur kehilangan nilai intrinsiknya dan menyebabkan kerugian ekonomi karena hilangnya potensi pendapatan. Teori ini relevan dalam mengkaji dampak ekonomi dari BMD yang tidak dimanfaatkan.


Analisis Situasi:

  1. Kurangnya Data dan Inventarisasi yang Akurat:
    Banyak pemerintah daerah menghadapi tantangan dalam inventarisasi aset, yang menyebabkan ketidakpastian mengenai jumlah, kondisi, dan nilai BMD. Inventarisasi yang tidak akurat menghambat pengelolaan dan pemanfaatan aset secara optimal.

  2. Keterbatasan Kapasitas dan Sumber Daya Pengelolaan:
    Keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran sering kali mengakibatkan BMD tidak dikelola dengan baik. Staf yang kurang terlatih dan anggaran yang terbatas untuk perawatan aset adalah beberapa faktor yang menyebabkan aset tidak dimanfaatkan.

  3. Regulasi yang Kurang Mendukung:
    Regulasi yang kaku dan kurang fleksibel sering kali menjadi hambatan dalam pemanfaatan BMD. Prosedur birokrasi yang panjang dan tumpang tindih antara kebijakan pusat dan daerah memperburuk situasi.

  4. Tantangan dalam Pemanfaatan Aset:
    Aset yang berada di lokasi yang kurang strategis atau memiliki kondisi fisik yang buruk sering kali sulit untuk dimanfaatkan atau dipasarkan, mengurangi nilai ekonomis dan sosial aset tersebut.

  5. Dampak Ekonomi dan Sosial:
    BMD yang tidak dimanfaatkan tidak hanya menyebabkan kerugian finansial bagi pemerintah daerah tetapi juga menimbulkan dampak sosial negatif, seperti penurunan kepercayaan publik dan gangguan lingkungan.

  6. Studi Kasus:
    Kajian ini dapat mencakup studi kasus dari beberapa daerah di Indonesia yang menghadapi masalah serupa, mengidentifikasi penyebab spesifik, serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.


Solusi dan Rekomendasi:

  1. Penguatan Sistem Inventarisasi dan Pemantauan Aset:
    Mengintegrasikan teknologi seperti Geographic Information System (GIS) untuk pemetaan dan pemantauan aset secara real-time.

  2. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Aset:
    Meningkatkan pelatihan staf dan membentuk unit khusus pengelolaan aset di pemerintah daerah.

  3. Reformasi Regulasi dan Kebijakan:
    Menyederhanakan prosedur birokrasi dan memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan BMD.

  4. Strategi Pemanfaatan Aset yang Inovatif:
    Mengembangkan skema kemitraan dengan sektor swasta dan memanfaatkan aset untuk program-program sosial atau sebagai sumber pendapatan alternatif.

  5. Pengawasan dan Evaluasi Berkala:
    Mengembangkan sistem monitoring yang terintegrasi dan melakukan audit independen secara berkala untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.


Kesimpulan:
Melalui implementasi solusi yang komprehensif, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pengelolaan BMD yang tidak dimanfaatkan, mengubah aset yang tidak produktif menjadi sumber daya yang bernilai. Ini akan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Daftar Pustaka:

  • Mikesell, J. L. (2014). Fiscal Administration: Analysis and Applications for the Public Sector. Wadsworth Publishing.
  • Wernerfelt, B. (1984). “A Resource-Based View of the Firm.” Strategic Management Journal, 5(2), 171-180.
  • Penman, S. H. (2009). Financial Statement Analysis and Security Valuation. McGraw-Hill/Irwin.

    (Tim Penatausahaan Aset Kepahiang)

    Kunjungi laman SIKAT– Sistem Informasi Kajian Aset Terpadu untuk informasi serupa.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter
Kategori
Berita Aset

Peran SIAYANG dalam Peningkatan Transparansi Pengelolaan BMD di Kabupaten Kepahiang

Badan Keuangan Daerah Kab.Kepahiang

Visi Kita Terwujudnya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah Yang Akuntabel Dan SDM Yang Memiliki Integritas Tinggi.

Peran SIAYANG dalam Peningkatan Transparansi Pengelolaan BMD di Kabupaten Kepahiang

Kepahiang, 22 Agustus 2024.

Penulis : Hariyanto, S.Sos

Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di Kabupaten Kepahiang telah memasuki era baru dengan hadirnya Sistem Informasi Aset Kepahiang (SIAYANG), sebuah aplikasi berbasis spreadsheet yang memegang peranan kunci dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi proses pengelolaan aset. Sebagai media penginputan dan desk untuk Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD), SIAYANG menghadirkan inovasi signifikan dalam manajemen aset daerah.

Inovasi Digital untuk Pengelolaan Aset yang Lebih Baik

SIAYANG dirancang untuk menggantikan metode manual yang seringkali tidak efisien dan rawan kesalahan. Dengan antarmuka yang mudah digunakan, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penginputan data aset dengan cepat dan akurat. Hal ini tidak hanya mempermudah proses pencatatan dan pelaporan, tetapi juga memastikan data yang lebih akurat dan terkini.

Dalam praktiknya, SIAYANG berfungsi sebagai pusat data yang mengintegrasikan informasi terkait aset dari berbagai dinas dan lembaga. Fitur-fitur unggulan dari aplikasi ini termasuk kemampuan untuk melakukan pembaruan secara real-time, memantau status aset, serta menyajikan laporan yang komprehensif. Integrasi ini membantu dalam menyusun RKBMD secara lebih sistematis dan terstruktur, yang pada gilirannya mendukung perencanaan dan pengelolaan anggaran yang lebih baik.

Riani Safitri, SKM, selaku operator RKBMD di Tim Penatausahaan Aset Kabupaten Kepahiang, memberikan pandangannya mengenai pentingnya penerapan SIAYANG. “SIAYANG memberikan kemudahan yang sangat berarti dalam pengelolaan BMD. Dengan aplikasi ini, proses penginputan dan pemantauan aset menjadi lebih transparan dan terstruktur. Kami dapat dengan mudah memantau perkembangan setiap aset dan menyusun RKBMD dengan lebih akurat. Hal ini sangat mendukung dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan,” ungkap Riani.

SIAYANG tidak hanya berfungsi sebagai alat pengelolaan aset, tetapi juga sebagai jembatan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BMD. Dengan adanya aplikasi ini, semua data terkait aset dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang berwenang, meminimalisir risiko penyelewengan data dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pengelolaan aset.

Penerapan SIAYANG merupakan langkah strategis dalam memodernisasi sistem pengelolaan BMD di Kabupaten Kepahiang. Aplikasi ini mendukung pemerintah daerah dalam mencapai tujuan tata kelola yang baik dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas. Keberhasilan penerapan SIAYANG adalah bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Dengan SIAYANG, Kabupaten Kepahiang menunjukkan bahwa digitalisasi dalam pengelolaan aset bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah kebutuhan untuk mencapai transparansi dan efisiensi yang lebih baik. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan pengelolaan BMD secara lebih modern dan akuntabel.

Share on facebook
Share di Facebook
Share on twitter
Share di Twiter

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang

Jam Kerja

Senin - Jum'at : 8:00 - 16:00 WIB

Kita Berada

Badan Keuangan Daerah Kab. Kepahiang
Komplek Perkantoran PEMDA Kab. Kepahiang
Desa Pelangkian, Kec. Kepahiang
Kabupaten Kepahiang
Email: admin@bkd.kepahiangkab.go.id